Keteladanan Muhammad saw


Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.

Jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".
(Qs. At-taubah : 128-129 )



Segala puji hanyalah untukMu ya Alloh, atas semua nikmatMu, atas semua rahman dan rahimMu pada kami, kami menyadari bahwa sedetik kehidupan kami didunia ini telah Engkau penuhi dengan samudra nikmat dariMu.  Shalawat dan salam semoga senantiasa Alloh swt terus curahkan kepadamu ya Rosulullah saw, karena perjuaganmu yang tidak mengenal lelah dalam mengajari kami akhlak termulia agar menjadi hamba Alloh swt.

Dialah Rosulullah Muhammad shalallahu alaihi wasalam, hamba Alloh Ta’ala yang termulia, terbaik dan terunggul, semua tingkahlakunya dapat menjadi teladan dalam kehidupan kita. Beliau orang yang paling lembut dan paling berani. Ali bin Abi Thalib pernah bertutur: “Bila perang tengah berkecamuk, kami berlindung kepada Rasulullah saw“. Beliau juga orang yang paling dermawan. Tak pernah menolak permintaan oranglain.

Beliau saw tidak pernah balas dendam saat disakiti orang lain, atau marah atas perbuatan jelek orang padanya; kecuali jika hukum-hukum  Allah SWT dilanggar, Bila marah karena Allah . Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat diperlakukan sama olehnya. Beliau saw orang yang pemalu. Beliau juga tidak senang bila ada orang berjalan di belakangnya. (Artinya, tidak sejajar dan berjalan di belakangnya dengan maksud untuk menghormati beliau.). Beliau bergurau namun  tetap berkata benar dalam gurauannya, memaafkan orang-orang
yang meminta maaf.

Ibadah & Akhlak Rosul saw

Beliau banyak berdzikir kepada Alloh.  Shalat beliau selalu tepat waktu, walaupun sesibuk apapun beliau, mendahulukan hak Alloh swt untuk disembah dari pada kepentingan pribadi adalah merupakan keharusan bagi beliau, jika malam datang "Sesungguhnya Rasulullah bangun untuk shalat sehingga kedua telapak kaki atau kedua betis beliau bengkak, Lalu dikatakan kepada beliau, 'Allah mengampuni dosa-dosamu terdahulu dan yang kemudian, mengapa engkau masih shalat seperti itu?' Lalu, beliau menjawab, 'Apakah tidak sepantasnya bagiku menjadi hamba yang bersyukur?' Sungguh luar biasa jawaban rasul saw, karena memang beliau saw tidak tergiur dengan selera murahan  seperti ujub, takabur, riya, sum’ah, dsb.   Beliau paling murah senyum, berseri-seri wajahnya padahal banyak tanggungjawab yang harus beliau laksanakan untuk menyelamatkan ummat. Beliau bersahabat dan menghormati siapa pun, tidak pernah bermuka masam dan ramah pada setiap orang.

Beliau saw memiliki budak laki-laki dan perempuan; pakaian dan makanannya tidak pernah melebihi mereka. Waktunya banyak untuk ibadah pada Allah, untuk menyebarkan risalah Islam, atau memenuhi kebutuhan diri dan keluarga.  Aisyah ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, maka dia pun menjawab:”Akhlak beliau adalah al-Qur’an”. Marah dan ridhanya berpijak padanya.
Dalam riwayat yang shahih dari Anas bin Malik ra berkata: ….tidak pernah aku mencium bau yang lebih harum dari aroma tubuh Rasulullah saw. Setelah aku melayaninya selama 10 tahun, tidak pernah sekalipun ia berkata: “cih“, dan  tidak pernah mengatakan terhadap apa yang kulakukan: “Kenapa kau lakukan itu?“, dan tidak pernah mengatakan terhadap apa yang tidak kulakukan: “Mengapa tidak kau lakukan itu?
Beliau saw tidak pernah mencela makanan; bila menghendaki, beliau makan, bila tidak suka, beliau tinggalkan. Tidak pernah menolak makanan yang boleh untuk dimakan; terkadang beliau hanya menjumpai kurma, atau hanya roti kering, atau daging panggang beliau makan, atau hanya roti dari gandum, beliau makan seadanya. Bila ada susu, cukup beliau minum itu saja. Beliau menyukai manisan dan madu. Abu Hurairah ra berkata: “Sampai wafatpun Rasulullah SAW tidak merasa  pernah kenyang, meski hanya dengan roti gandum“.
Pernah terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama tiga bulan, tiada nyala api di rumahnya (memasak) makanan mereka hanya kurma dan air, ini terjadi saat peristiwa pemboikotan oleh kaum Quraisy. Beliau tidak menerima sedekah untuk dirinya.Tidak berlebihan dalam berpakaian dan makanan; berpakaian dan makan seadanya.
Beliau saw pernah mengganjal perutnya dengan batu karena menahan lapar, padahal Allah telah memberikan kunci -kunci pembendaharaan langit dan bumi, tetapi beliau enggan menerimanya dan lebih memilih akhirat. Beliau makan bukan menuruti selera nafsu, beliau makan karena Alloh dan untuk taat kepada Alloh swt.
Beliau menghadiri  undangan siapa saja baik kaya, fakir, orang berada maupun orang rendahan. Mencintai orang-orang miskin, menjenguk mereka yang sakit dan melayat jenazah mereka. Tidak menghina orang fakir karena kefakirannya dan tidak takut pada penguasa karena kekuasaannya. Mengendarai kuda, onta, keledai, dan bagal. Memboncengkan budak atau yang lainnya. Beliau saw pernah menambal sandal dan baju sendiri, membantu aktifitas rumah tangganya. Menjenguk orang sakit. Beliau sangat tawadhu’
Dalam menyebarkan Islam,, beliau saw pernah difitnah, diancam, diteror dilempari dengan batu, diusir dari tanah kelahirannya, bahkan sampai beliau akan dibunuh, Namun beliau tetap tabah dan sabar, beliau tidak pernah mendo’akan azab bagi orang – orang yang telah menyakiti dan menyiksanya, justru beliau mendo’akan agar mereka semua diberikan petunjuk oleh Alloh swt. Sengguh mulia keteladanan beliau.

Saudaraku.. masih banyak sekali akhlak beliau yang mulia, yang patut kita contoh. Allah Ta’ala telah mengumpulkan dalam dirinya kesempurnaan akhlak, keindahan perilaku. Sebagaimana firmanNya :

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ( Qs. Al-Ahzab,33 ; 21)
Beliau adalah hamba Alloh yang telah dijaga dan dilindungi oleh Alloh Ta’ala sejak dari masa kecilnya, Alloh ta’ala lindungi pendengarannya, penglihatannya, hatinya, fikirannya, dan perbuatannya dari hal-hal yang sia-sia, Pernah suatu ketika rosul saw bermuka masam kepada Abdullah bin Ummi maktum, padahal orang tersebut buta, namun karena tujuan orang tersebut ingin menanyakan Islam, maka Alloh swt langsung menegur Rasulullah saw dalam Qs. A’basa. 80 : 1-10, Bayangkanlah wahai saudaraku, hanya karena bermuka masam saja rosulullah saw langsung ditegur oleh Alloh swt.

Allah swt memberikan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan yang akan datang, yang di dalamnya terdapat keberuntungan dan keselamatan. Padahal ia adalah ummi, seorang yang tidak bisa membaca dan menulis dan tidak memiliki guru dari kalangan manusia, karena Alloh sendiri yang langsung mengajarinya lewat wahyuNya. Allah swt  memberikannya sesuatu yang tidak diberikan pada siapapun dari makhluknya, dan telah memilihnya diantara hamba - hambaNya, baik yang lalu maupun yang akan datang. Semoga Allah selalu memberikan shalawat kepadanya hingga hari akhir, amin.
Keridhoan Alloh padanya.

Saudaraku.., karena perjuangan beliau saw, atas semua penderitaannya, cucuran keingatnya, kehormatannya, hartanya yang telah beliau habiskan untuk Islam,   tetesan darahnya dan nyawanya, akhirnya itu semua tidak ada yang sia – sia sedikitpun, sampai  orang – orang kafir pun telah putus asa untuk mengalahkan agamaNya dan yang lebih menggembirakan lagi adalah karena  Alloh Ta’ala telah menyempurnakan agama kita, Alloh telah mencukupkan nikmatNya, dan Alloh telah meridhoi agama ini. Sebagaimana firmanNya dalam Qs. Al-Maidah : 3
...orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. ..

Penghargaan dari Alloh swt tentang kesempurnaan agama tersebut diberikan sebelum nabi saw tercinta wafat. Jangan rusak kesempurnaan ajaran Islam tersebut dengan menguranginya, manambahinya, letakkanlah printah dan larangan Alloh  pada tempatnya. Demikianlah cara kita menjaga kesempurnaan ajaran Islam tersebut.

Setelah Rosulullah saw wafat..

Saudaraku... Rosulullah saw telah lama meninggalkan kita semua, seberapa besar kerinduan kita kepada beliau..? atau justru kita akan berbalik kebelakang , murtad, mencampakkan sunnah-sunahnya, membenci sunnahnya...? Alloh Ta’ala telah menegur dan mengingatkan kita

144. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
 (.Qs. Al-Imron 144.)

Lantas apa yang harus kita lakukan sekarang, setelah Rosulullah saw wafat, Kita dapat berusaha semaksimal mungkin melaksanakan ajarannya, meniru akhlaknya, tentang sidiqnya  ( kejujuran )  amanahnya ( tanggung jawab ), fatonahnya, ( cerdas & professional ) tablignya (da’wah ) Tentang kesabaran rosul saw, tentang keikhlasan beliau, ketulusannya, rasa syukurnya dan masih banyak lagi tentang pribadi beliau yang sungguh mempesona.

Mari kita tanyakan pada diri kita masing - masing, dari sekian banyak akhlak mulia rosul saw tersebut diatas, mana yang telah kita contoh …? Mana akhlak rosul saw yang telah menghiasi pribadi kita..? mulailah dari sekarang,  kita memperbaiki diri kita, carilah informasi sebanyak mungkin tentang Rosulullah saw agar kita benar-benar mencintainya.

Setelah meniru pribadi beliau saw, maka hendaknya kita lanjutkan dengan memperjuangkan kembali risalah kesempurnaan islam ini agar tercapainya sebuah tatanan kehidupan yang penuh keridhoan Alloh Ta’ala. Islam itu tinggi saudraku, tinggi nilai-nilainya, akhlaknya, keyakinannya, rosul saw dan para sahabatnya telah membuktikan dan perjuangkannya, jangan kita rusak ketinggian Islam itu karena kelakuan kita, Kita membawa Islam dimanapun, dan sampai kapanpun, KITALAH GENERASI PENERUS TERSEBUT, jangan sampai Alloh Ta’ala menggantikan kita karena buruknya kwalitas kita, yang jauh dari pengikut Rosul saw yang sesungguhnya .  sebagaimana firmanNya…

Maka aku bersumpah dengan Tuhan yang memiliki timur dan barat, Sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa. Untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan.Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka,
 (Qs.Al-Ma’arij : 40 -43 )

Saudaraku… kitalah yang seharusnya menggantikan generasi pendahulu kita dengan kwalitas yang lebih baik  aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya dan pengorbanannya…
Kitalah pelaku sejarah hari ini.

“ Jika hari ini lebih buruk dari kemarin maka ia adalah orang yang akan celaka, Jika hari ini sama dengan hari kemarin maka ia termasuk orang yang rugi dan jika hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia adalah orang – orang yang beruntung..

Comment (1)

  1. Anonim says:

    bagus juga

Leave a Reply

Silahkan Berikan Komentar Anda Melalui Kolom Yang Telah Tersedia. Komentar Anda Sebisa Mungkin Kami Tanggapi. Terimakasih, Mari Menuju Insan Yang Ihsan.