Minggu, Juni 27, 2010

MENJADI HAMBA ALLOH

Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman): "Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Betul (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi." (Kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan)",
Qs. Al-A’raaf :172

Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku
Qs. 51.Adz-zariat : 56


Segala puji hanya bagi Alloh swt setinggi keagunganNya, dan sebanyak yang Dia kehendaki, Shalawat dan salam semoga Alloh limpahkan kepada Nabi Muhammad saw beserta ummatnya yang tetap memperjuangkan sunnahnya.

Dari ayat diatas jelaslah bahwa kita diciptakan untuk mengabdi kepada-Nya sebagai hamba Alloh swt. Inilah tujuan kita dihadirkan kebumi ini, namun banyak hari ini diantara manusia telah lupa akan tujuan awal mereka diciptakan, justru mereka berlomba-lomba menumpuk-numpuk harta seolah – olah harta itu akan mengekalkannya, mengumpulkan koleksi jabatan dan gelar, mengumpulkan aneka pujian dari makhluk, padahal bukan itu tujuan kita dihadirkan diplanet ini. Mari saudaraku, kita kembali ke jalur yang telah digariskan oleh Alloh swt yaitu sebagai hamba Alloh swt,.

Mulailah terlebih dahulu mengenal Alloh swt, pahami nama dan sifatNya, kekuasaanNya, jaminanNya, balasanNya, lalu mendekatlah lewat printah dan laranganNya, sampai kita merasakan benar nikmatnya taat kepadaNya, dan nikmatnya menjadi hamba Alloh swt.
Mari kita teliti diri kita masing-masing apakah kita telah menjadi hamba Alloh yang sesuai dengan kehendak Alloh ta’ala. Apasaja yang menjadi ciri hamba Alloh tersebut  ?

Sebagai seorang hamba tentunya ia akan menuruti semua perintah Tuhannya, baik dalam kondisi susah maupun lapang, sedih maupun bahagia, ia tidak ingin Tuhannya kecewa akan sikap dan kelakuannya baik dari ucapan, fikiran, dan perbuatannya, keinginannya pun akan ia sesuaikan dengan kehendak Tuhannya, sudahkan kita melakukan itu semua ..?
Ia akan  sadar betul bahwa penciptanya, pemelihara dirinya, pelindungnya, pemberi rizki, hanyalah Alloh swt  sehingga dengan kesadarannya yang tinggi itu, ia merasa perlu untuk berterimakasih kepada TuhanNya dengan cara menyembahnya, dan mentaatinya. Ia pun akan mengakui bahwa hanya TuhanNya-lah pemilik nama dan sifat –sifat terbaik sebagai sumber motifasi baginya 
Ia akan laksanakan perintahNya dengan senang hati dan ikhlas. Ia melakukan itu semua untuk Tuhannya semata tanpa diberengi kepentingan lainnya. Ia akan berusaha menerima apapun pemberian dari Tuhannya sebagai karunia yang besar, ia akan senantiasa bersyukur dan sabar atas semua kehendak RobbNya , dalam menerima pemberian Tuhan ia tidak tertipu dengan  melihat jumlah,  bentuk, warna dan rasa dari pemberian Tuhan tersebut, yang dia lihat adalah dari mana nikmat itu berasal, sehingga  rasa syukurnya disetiap keadaan.
Setiap kejadian yang menimpanya, ia yakin bahwa didalamnya ada taqdir Alloh, didalamnya penuh dengan hikmah, didalamnya terkandung  perintah dan laranganNya. Ia akan menyesuaikan kehendaknya dengan keinginan TuhanNya.  Hal ini dapat ia lakukan semata-mata berkat bimbingan Tuhannya sebagaimana firmanNya :

Dan hamba-hamba Tuhan yang Maha Penyayang itu (ialah) orang-orang yang berjalan di atas bumi dengan rendah hati dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan
 Qs. 25. Al-Furqaan : 63

Sungguh luar biasa akhlak hamba  Alloh tersebut, mereka berjalan dan beraktifitas dimuka bumi dengan rendah hati, tidak dengan sombong, tidak membanggakan nafsunya, mereka  merespon akhlak orang – orang jahil / bodoh yang mengganggunnya  dengan dengan respon yang mengandung keselamatan untuk dirinya dan orang jahil tersebut. Sudahkah kita mampu melakukan seperti mereka …? Itulah salah satu ciri hamba Alloh yang pemurah.
Setelah ia berhasil menjadi hamba Alloh swt dengan memenuhi hakNya, maka ia lanjutkan tugas selanjutnya untuk memakmurkan bumi Alloh ini sesuai dengan kehendakNya, hal ini sesuai dengan firman Alloh ta’ala
….Dia telah menciptakan kamu dari bumi (tanah) dan menjadikan kamu pemakmurnya, karena itu mohonlah ampunan-Nya, kemudian bertobatlah kepada-Nya, Sesungguhnya Tuhanku amat dekat (rahmat-Nya) lagi memperkenankan (doa hamba-Nya)." Qs.11.Hud : 61

Ia akan menjadikan semua yang ada ditangannya dan  disekitarnya sebagai alat untuk mengabdi kepada Alloh swt, karena memang demikianlah tujuan bumi dan seluruh apa yang ada didalamnya diciptakan yaitu untuk mempermudah manusia agar taat kepada Alloh swt.
Ia tidak akan diperbudak oleh dunia ini walaupun secara fisik ia akrab dengan dunia, ia akan menahan nafsunya, sehingga ia tidak diperbudak oleh nafsunya, sehingga ia tidak menghalalkan segala cara, ia didik nafsunya agar taat terhadap RobNya, Ia kendalikan nafsunya agar tidak liar dan agar menjadi an-nafsul mut’mainnah / nafsu yang tenang

Nikmatnya Menjadi Hamba Alloh

Ketahuilah Saudaraku..  menjadi Hamba Alloh itu sungguh indah, selain telah  dijamin semua kebutuhannya oleh Alloh swt, ia pun akan diberikan ketenangan yang begitu dalam dalam setiap episode kehidupan, ia akan diberikan kemudahan dalam setiap masalah, diberikan rizki dari jalan yang tidak terduga, dilindungiNya, diampuninya dan dirahmatiNya

Ia tidak terbebani oleh pujian dan cacian dari makhluk, benci dan sukanya terhadap sesuatu karena Alloh, ia akan ridho dalam kesusahannya, ia merasakan rahmatNya dalam sakitnya, ia  merasakan perhatianNya dalam setiap kesulitannya, kedekatanNya dalam setiap ketaatannya, ia merasakan perlindunganNya dalam setiap langkahnya dan ia merasakan keberkahanNya dalam setiap usahanya, rizkinya dan makanannya, do’anya akan cepat direspon oleh Alloh swt dan masih banyak lagi kebahagiaan yang ia rasakan, subhanallah..

Pernahkah kita bertanya dalam diri kita masing-masing, sudahkan kita  merasakan nikmatnya menjadi Hamba Alloh…? Atau justru sebaliknya dalam taat ia merasa terpenjara, dalam kesendiriannya ia bersama syetan, pikiran jahat dan hawa nafsu, dalam setiap rizkinya ia tidak menikmati, dalam aktifitasnya ada kemurkaan Alloh ta’ala,  Naudzu billlahimin dzalik.

Mari kita didik diri masing-masing sudah sejauh mana akhlak kita terhadap Rob kita, sudahkah kita benar –benar telah memberikan hak-hak Alloh sebagai pencipta, pengatur, pemberi rizki, Hak Alloh untuk disembah, ditakuti, ditaati, dan dicintai melebihi apapun. Kita murnikan tauhid kita dalam setiap aktifitas kita. Kita berikan Hak Alloh sesuai dengan nama dan sifatNya. Mari kita kuatkan kembali bibit iman yang telah Alloh berikan.

Manusia sebagai khalifah

Ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.
Qs. Al-Baqarah : 30

Saudaraku, bumi yang kita diami ini adalah amanah dari sang Pencipta, Kita diciptakan  sebagai hamba Alloh swt yang diberikan misi sebagai pemakmur bumi, dan diberikan jabatan sebagai khalifah dibumi ini. Kita akan mempertanggungjawabkan semua amanah ini kelak dihadapan Alloh ta’ala, atas kepemimpinan kita, sekecial apapun yang kita ambil dan kita lakukan kepada alam serta terhadap diri kita, semuanya akan dihisab oleh Alloh, Pimpinlah diri terlebih dahulu dengan benar, jangan turuti nafsu yang liar, gunakanlah semua fasilitas dari Alloh swt yang ada pada diri kita sesuai dengan kehendak sang pemberi nikmat.
     Mari kita buktikan dihadapan Alloh swt,  bahwasanya anggapan para malaikat tersebut diatas tentang kita adalah salah, kita adalah hamba Alloh swt yang tidak akan membuat kerusakan dimuka bumi, baik kerusakan lingkungan maupun kerusakan akhlak, kita akan memakmurkan bumi, kita juga akan bertasbih dan memuji Alloh juga,  seperti halnya para malaikat, sehingga  memang benar bahwa anak keturunan Adam as itu mulia sebagaimana kehendak Alloh swt

Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
Qs. 17.Al-Israa:70

Saudaraku, Alloh swt telah memberikan kemuliaan kepada kita, mari kita jaga kemuliaan kita masing-masing sebagai hamba  Alloh swt. Bertingkahlah selayaknya sebagai hamba Alloh, dengan petunjuk Alloh, bukan dengan bisikan syetan dan bukan pula dengan petunjuk hawa nafsu.

Sungguh terlalu singkat uraian tentang hamba Alloh ini, carilah ilmu agama secara istiqomah dengan pembimbing yang benar, karena menjadi hamba Alloh swt adalah suatu keharusan dan merupakan suatu kemuliaan, jangan hanya dapat mengaku sebagai hamba Alloh, namun kelakuan justru tidak sesuai dengan kehendakNya. Jangan rendahkan diri dengan menjadi hamba harta, hamba dunia, hamba syetan dan hamba nafsu.

Minggu, Juni 27, 2010

Keteladanan Muhammad saw


Sungguh telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.

Jika mereka berpaling (dari keimanan), Maka Katakanlah: "Cukuplah Allah bagiku; tidak ada Tuhan selain Dia. hanya kepada-Nya aku bertawakkal dan Dia adalah Tuhan yang memiliki 'Arsy yang agung".
(Qs. At-taubah : 128-129 )



Segala puji hanyalah untukMu ya Alloh, atas semua nikmatMu, atas semua rahman dan rahimMu pada kami, kami menyadari bahwa sedetik kehidupan kami didunia ini telah Engkau penuhi dengan samudra nikmat dariMu.  Shalawat dan salam semoga senantiasa Alloh swt terus curahkan kepadamu ya Rosulullah saw, karena perjuaganmu yang tidak mengenal lelah dalam mengajari kami akhlak termulia agar menjadi hamba Alloh swt.

Dialah Rosulullah Muhammad shalallahu alaihi wasalam, hamba Alloh Ta’ala yang termulia, terbaik dan terunggul, semua tingkahlakunya dapat menjadi teladan dalam kehidupan kita. Beliau orang yang paling lembut dan paling berani. Ali bin Abi Thalib pernah bertutur: “Bila perang tengah berkecamuk, kami berlindung kepada Rasulullah saw“. Beliau juga orang yang paling dermawan. Tak pernah menolak permintaan oranglain.

Beliau saw tidak pernah balas dendam saat disakiti orang lain, atau marah atas perbuatan jelek orang padanya; kecuali jika hukum-hukum  Allah SWT dilanggar, Bila marah karena Allah . Siapa pun, baik yang kuat, lemah, jauh maupun dekat diperlakukan sama olehnya. Beliau saw orang yang pemalu. Beliau juga tidak senang bila ada orang berjalan di belakangnya. (Artinya, tidak sejajar dan berjalan di belakangnya dengan maksud untuk menghormati beliau.). Beliau bergurau namun  tetap berkata benar dalam gurauannya, memaafkan orang-orang
yang meminta maaf.

Ibadah & Akhlak Rosul saw

Beliau banyak berdzikir kepada Alloh.  Shalat beliau selalu tepat waktu, walaupun sesibuk apapun beliau, mendahulukan hak Alloh swt untuk disembah dari pada kepentingan pribadi adalah merupakan keharusan bagi beliau, jika malam datang "Sesungguhnya Rasulullah bangun untuk shalat sehingga kedua telapak kaki atau kedua betis beliau bengkak, Lalu dikatakan kepada beliau, 'Allah mengampuni dosa-dosamu terdahulu dan yang kemudian, mengapa engkau masih shalat seperti itu?' Lalu, beliau menjawab, 'Apakah tidak sepantasnya bagiku menjadi hamba yang bersyukur?' Sungguh luar biasa jawaban rasul saw, karena memang beliau saw tidak tergiur dengan selera murahan  seperti ujub, takabur, riya, sum’ah, dsb.   Beliau paling murah senyum, berseri-seri wajahnya padahal banyak tanggungjawab yang harus beliau laksanakan untuk menyelamatkan ummat. Beliau bersahabat dan menghormati siapa pun, tidak pernah bermuka masam dan ramah pada setiap orang.

Beliau saw memiliki budak laki-laki dan perempuan; pakaian dan makanannya tidak pernah melebihi mereka. Waktunya banyak untuk ibadah pada Allah, untuk menyebarkan risalah Islam, atau memenuhi kebutuhan diri dan keluarga.  Aisyah ra pernah ditanya tentang akhlak Rasulullah saw, maka dia pun menjawab:”Akhlak beliau adalah al-Qur’an”. Marah dan ridhanya berpijak padanya.
Dalam riwayat yang shahih dari Anas bin Malik ra berkata: ….tidak pernah aku mencium bau yang lebih harum dari aroma tubuh Rasulullah saw. Setelah aku melayaninya selama 10 tahun, tidak pernah sekalipun ia berkata: “cih“, dan  tidak pernah mengatakan terhadap apa yang kulakukan: “Kenapa kau lakukan itu?“, dan tidak pernah mengatakan terhadap apa yang tidak kulakukan: “Mengapa tidak kau lakukan itu?
Beliau saw tidak pernah mencela makanan; bila menghendaki, beliau makan, bila tidak suka, beliau tinggalkan. Tidak pernah menolak makanan yang boleh untuk dimakan; terkadang beliau hanya menjumpai kurma, atau hanya roti kering, atau daging panggang beliau makan, atau hanya roti dari gandum, beliau makan seadanya. Bila ada susu, cukup beliau minum itu saja. Beliau menyukai manisan dan madu. Abu Hurairah ra berkata: “Sampai wafatpun Rasulullah SAW tidak merasa  pernah kenyang, meski hanya dengan roti gandum“.
Pernah terjadi pada keluarga Muhammad SAW selama tiga bulan, tiada nyala api di rumahnya (memasak) makanan mereka hanya kurma dan air, ini terjadi saat peristiwa pemboikotan oleh kaum Quraisy. Beliau tidak menerima sedekah untuk dirinya.Tidak berlebihan dalam berpakaian dan makanan; berpakaian dan makan seadanya.
Beliau saw pernah mengganjal perutnya dengan batu karena menahan lapar, padahal Allah telah memberikan kunci -kunci pembendaharaan langit dan bumi, tetapi beliau enggan menerimanya dan lebih memilih akhirat. Beliau makan bukan menuruti selera nafsu, beliau makan karena Alloh dan untuk taat kepada Alloh swt.
Beliau menghadiri  undangan siapa saja baik kaya, fakir, orang berada maupun orang rendahan. Mencintai orang-orang miskin, menjenguk mereka yang sakit dan melayat jenazah mereka. Tidak menghina orang fakir karena kefakirannya dan tidak takut pada penguasa karena kekuasaannya. Mengendarai kuda, onta, keledai, dan bagal. Memboncengkan budak atau yang lainnya. Beliau saw pernah menambal sandal dan baju sendiri, membantu aktifitas rumah tangganya. Menjenguk orang sakit. Beliau sangat tawadhu’
Dalam menyebarkan Islam,, beliau saw pernah difitnah, diancam, diteror dilempari dengan batu, diusir dari tanah kelahirannya, bahkan sampai beliau akan dibunuh, Namun beliau tetap tabah dan sabar, beliau tidak pernah mendo’akan azab bagi orang – orang yang telah menyakiti dan menyiksanya, justru beliau mendo’akan agar mereka semua diberikan petunjuk oleh Alloh swt. Sengguh mulia keteladanan beliau.

Saudaraku.. masih banyak sekali akhlak beliau yang mulia, yang patut kita contoh. Allah Ta’ala telah mengumpulkan dalam dirinya kesempurnaan akhlak, keindahan perilaku. Sebagaimana firmanNya :

Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. ( Qs. Al-Ahzab,33 ; 21)
Beliau adalah hamba Alloh yang telah dijaga dan dilindungi oleh Alloh Ta’ala sejak dari masa kecilnya, Alloh ta’ala lindungi pendengarannya, penglihatannya, hatinya, fikirannya, dan perbuatannya dari hal-hal yang sia-sia, Pernah suatu ketika rosul saw bermuka masam kepada Abdullah bin Ummi maktum, padahal orang tersebut buta, namun karena tujuan orang tersebut ingin menanyakan Islam, maka Alloh swt langsung menegur Rasulullah saw dalam Qs. A’basa. 80 : 1-10, Bayangkanlah wahai saudaraku, hanya karena bermuka masam saja rosulullah saw langsung ditegur oleh Alloh swt.

Allah swt memberikan padanya ilmu orang-orang terdahulu dan yang akan datang, yang di dalamnya terdapat keberuntungan dan keselamatan. Padahal ia adalah ummi, seorang yang tidak bisa membaca dan menulis dan tidak memiliki guru dari kalangan manusia, karena Alloh sendiri yang langsung mengajarinya lewat wahyuNya. Allah swt  memberikannya sesuatu yang tidak diberikan pada siapapun dari makhluknya, dan telah memilihnya diantara hamba - hambaNya, baik yang lalu maupun yang akan datang. Semoga Allah selalu memberikan shalawat kepadanya hingga hari akhir, amin.
Keridhoan Alloh padanya.

Saudaraku.., karena perjuangan beliau saw, atas semua penderitaannya, cucuran keingatnya, kehormatannya, hartanya yang telah beliau habiskan untuk Islam,   tetesan darahnya dan nyawanya, akhirnya itu semua tidak ada yang sia – sia sedikitpun, sampai  orang – orang kafir pun telah putus asa untuk mengalahkan agamaNya dan yang lebih menggembirakan lagi adalah karena  Alloh Ta’ala telah menyempurnakan agama kita, Alloh telah mencukupkan nikmatNya, dan Alloh telah meridhoi agama ini. Sebagaimana firmanNya dalam Qs. Al-Maidah : 3
...orang-orang kafir telah putus asa untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka dan takutlah kepada-Ku. Pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai Islam itu Jadi agama bagimu. ..

Penghargaan dari Alloh swt tentang kesempurnaan agama tersebut diberikan sebelum nabi saw tercinta wafat. Jangan rusak kesempurnaan ajaran Islam tersebut dengan menguranginya, manambahinya, letakkanlah printah dan larangan Alloh  pada tempatnya. Demikianlah cara kita menjaga kesempurnaan ajaran Islam tersebut.

Setelah Rosulullah saw wafat..

Saudaraku... Rosulullah saw telah lama meninggalkan kita semua, seberapa besar kerinduan kita kepada beliau..? atau justru kita akan berbalik kebelakang , murtad, mencampakkan sunnah-sunahnya, membenci sunnahnya...? Alloh Ta’ala telah menegur dan mengingatkan kita

144. Muhammad itu tidak lain hanyalah seorang rasul, sungguh telah berlalu sebelumnya beberapa orang rasul. Apakah jika Dia wafat atau dibunuh kamu berbalik ke belakang (murtad)? Barangsiapa yang berbalik ke belakang, Maka ia tidak dapat mendatangkan mudharat kepada Allah sedikitpun, dan Allah akan memberi Balasan kepada orang-orang yang bersyukur.
 (.Qs. Al-Imron 144.)

Lantas apa yang harus kita lakukan sekarang, setelah Rosulullah saw wafat, Kita dapat berusaha semaksimal mungkin melaksanakan ajarannya, meniru akhlaknya, tentang sidiqnya  ( kejujuran )  amanahnya ( tanggung jawab ), fatonahnya, ( cerdas & professional ) tablignya (da’wah ) Tentang kesabaran rosul saw, tentang keikhlasan beliau, ketulusannya, rasa syukurnya dan masih banyak lagi tentang pribadi beliau yang sungguh mempesona.

Mari kita tanyakan pada diri kita masing - masing, dari sekian banyak akhlak mulia rosul saw tersebut diatas, mana yang telah kita contoh …? Mana akhlak rosul saw yang telah menghiasi pribadi kita..? mulailah dari sekarang,  kita memperbaiki diri kita, carilah informasi sebanyak mungkin tentang Rosulullah saw agar kita benar-benar mencintainya.

Setelah meniru pribadi beliau saw, maka hendaknya kita lanjutkan dengan memperjuangkan kembali risalah kesempurnaan islam ini agar tercapainya sebuah tatanan kehidupan yang penuh keridhoan Alloh Ta’ala. Islam itu tinggi saudraku, tinggi nilai-nilainya, akhlaknya, keyakinannya, rosul saw dan para sahabatnya telah membuktikan dan perjuangkannya, jangan kita rusak ketinggian Islam itu karena kelakuan kita, Kita membawa Islam dimanapun, dan sampai kapanpun, KITALAH GENERASI PENERUS TERSEBUT, jangan sampai Alloh Ta’ala menggantikan kita karena buruknya kwalitas kita, yang jauh dari pengikut Rosul saw yang sesungguhnya .  sebagaimana firmanNya…

Maka aku bersumpah dengan Tuhan yang memiliki timur dan barat, Sesungguhnya Kami benar-benar Maha Kuasa. Untuk mengganti (mereka) dengan kaum yang lebih baik dari mereka, dan Kami sekali-kali tidak dapat dikalahkan.Maka biarkanlah mereka tenggelam (dalam kebatilan) dan bermain-main sampai mereka menjumpai hari yang diancamkan kepada mereka,
 (Qs.Al-Ma’arij : 40 -43 )

Saudaraku… kitalah yang seharusnya menggantikan generasi pendahulu kita dengan kwalitas yang lebih baik  aqidahnya, ibadahnya, akhlaknya dan pengorbanannya…
Kitalah pelaku sejarah hari ini.

“ Jika hari ini lebih buruk dari kemarin maka ia adalah orang yang akan celaka, Jika hari ini sama dengan hari kemarin maka ia termasuk orang yang rugi dan jika hari ini lebih baik dari hari kemarin maka ia adalah orang – orang yang beruntung..